4/10/2018, 18.42 WIB
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan per Juni 2018, aset PT Bank Muamalat Indonesia telah menyusut Rp 6,49 triliun (10,53%) menjadi tinggal Rp 55,2 triliun dari posisi akhir tahun lalu. Demikian pula ekuitasnya juta turun 1,57 triliun (28,47%) menjadi Rp 3,97 triliun dari posisi Desember 2017.
Dari laporan keuangan tersebut, Bank Muamalat terlihat melakukan bersih-bersih aset bermasalah. Ini terlihat dari turunnya piutang Mubarahah sebesar Rp 2,02 triliun menjadi Rp 25 triliun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 27,02 triliun. Penurunan aset Bank Muamalat juga dipicu oleh turunnya pembiayaan bagi hasil Musyarakah sebesar Rp 2,73 triliun menjadi Rp Rp 17,13 triliun dari sebelumnya Rp 19,86 triliun. Alhasil, rasio pembiayaan bermasalah (NPF) turun menjadi 1,65% dari sebelumnya 4,95%.
Investor baru yang dinahkodai Ilham Habibie akan masuk ke Bank Muamalat melalui skema right issue. Konsorsium ini dikabarkan akan menggandeng beberapa pengusaha nasional. Sebelumnya, PT Minna Padi Investama Tbk sempat berminat menambah permodalan ke bank syariah pertama di Indonesia tersebut. Namun rencana tersebut gagal karena tidak mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena tidak bisa mengungkapkan nama pemilik dana untuk melakukan akuisisi.