Aset Keuangan Syariah Global Tumbuh 163% dalam Sedekade

Industri keuangan syariah terdiri dari perbankan syariah, obligasi syariah/sukuk, investasi syariah/Islamic funds, asuransi syariah/takaful, dan industri keuangan lain yang berbasis prinsip Islam.

Menurut Islamic Finance Development Report (IFDR) nilai aset industri ini terus tumbuh secara global seperti tergambar pada grafik.

"Aset keuangan syariah global meningkat 163% dalam sedekade terakhir, dari US$1,7 triliun pada 2012 menjadi US$4,5 triliun pada 2022," demikian dikutip dari laporan IFDR.

"Pertumbuhan ini mencerminkan industri yang sehat, yang didorong oleh neraca yang kuat, laba yang tinggi, dukungan regulator, dan permintaan berkelanjutan dari nasabah dan investor di berbagai wilayah," lanjutnya.

Merujuk IFDR, pada 2022 sekitar 72% aset keuangan syariah global berasal dari perbankan syariah.

Kemudian 17% berasal dari obligasi syariah/sukuk, 5% dari investasi syariah/Islamic funds, 2% dari asuransi syariah/takaful, dan 4% dari industri lainnya.

Jika dilihat berdasarkan lokasi aset, mayoritas atau 34% aset keuangan syariah global pada 2022 berada di Iran. Sementara Indonesia memiliki pangsa 3%.

(Baca: Industri Keuangan Syariah Indonesia Belum Sekuat Malaysia)