Laba Bersih BNI Rp10,69 T per Semester I 2024, Naik 3,78%

Laporan Keuangan PT Bank Negara Indonesia (BNI) menunjukkan, laba periode berlajan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp10,69 triliun pada semester I 2024.

Laba bersih yang dikantongi tersebut naik sebesar 3,78% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) sebesar Rp10,3 triliun pada semester I 2023.

Adapun pendapatan bunga bersih emiten berkode BBNI mencapai Rp19,07 triliun pada paruh pertama 2024. Namun, angkanya turun 7,42% (yoy) dari sebelumnya Rp20,6 triliun.

Melansir Katadata.co.id, penyaluran kredit BBNI menjadi Rp727 triliun pada semester I 2024, naik 11,7% (yoy) dibandingkan dengan semester I 2023 yang mencapai Rp650,8 triliun. Adapun rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross BNI turun menjadi 1,98% dari sebelumnya 2,45%.

Sementara itu, NPL nett BBNI bertahan di level 0,62%. BBNI melaporkan NPL coverage dan LAR coverage masing-masing sebesar 298,2% dan 47,9% pada semester pertama 2024.

Data kinerja BBNI juga menunjukkan, perseroan mencatatkan dana murah atau current account saving account (CASA) meningkat 2,51% pada semester pertama tahun ini menjadi Rp545,69 triliun dibandingkan semester I 2023 Rp532,34 triliun. Di sisi lain, beban kerugian penurunan nilai aset juga turun menjadi Rp 3,38 triliun dari Rp4,53 triliun.

Adapun aset BBNI tercatat sebesar Rp1.072,45 triliun pada Juni 2024, turun 1,3% dari Desember 2023 yang sebesar Rp1.086,66 triliun.

Adapun liabilitas atau beban sebesar Rp918,38 triliun dan ekuitas atau aset pemilik perusahaan sebesar Rp154,07 triliun pada Juni 2024.

(Baca juga: Laba Bersih BRI Naik Tipis 0,95% pada Semester I 2024)