Produktivitas Jagung Berdasarkan Kerangka Sampel Area Ksa Turun 46,3 Ku per Ha (2023)

Data per 2023, pertumbuhan produktivitas jagung berdasarkan kerangka sampel area ksa di Gorontalo tercatat -6,8%. Angka ini turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 49,68 ku per ha. Sebelumnya, Gorontalo pernah mencatatkan rekor pertumbuhan pada 2021 sebesar 4,17%. Adapun dalam empat tahun terakhir, produktivitas jagung berdasarkan kerangka sampel area ksa tercatat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar nan%

Daftar 10 Terbesar:

Menurut publikasi Kementerian Pertanian, data per 2023, produktivitas jagung berdasarkan kerangka sampel area ksa jika ditotal untuk 10 provinsi teratas besarnya mencapai 658.15 ku per ha. Nilai dari jumlah 10 provinsi tersebut, proporsinya mencapai 38,04% dari total seluruh provinsi.

Urutan pertama adalah Jawa Barat, wilayah ini mencatatkan hingga 74,57 ku per ha. Provinsi ini mencatatkan penurunan -1,47 ku per ha dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Berikutnya adalah Banten yang mencatatkan produktivitas jagung berdasarkan kerangka sampel area ksa 71,14 ku per ha lebih kecil periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk data tahunan, produktivitas jagung berdasarkan kerangka sampel area ksa di provinsi ini turun 6,02% dibandingkan dengan sebelumnya.

Kemudian, Nusa Tenggara Barat dengan produktivitas jagung berdasarkan kerangka sampel area ksa 70,25 ku per ha (turun 3,95%), Lampung dengan produktivitas jagung berdasarkan kerangka sampel area ksa 65,18 ku per ha (naik 1,67%) dan produktivitas jagung berdasarkan kerangka sampel area ksa di Bengkulu turun 7,58% menjadi 63,64 ku per ha dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya

Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan produktivitas jagung berdasarkan kerangka sampel area ksa jumlah tertinggi:

• Jawa Barat 74,57 ku per ha
• Banten 71,14 ku per ha
• Nusa Tenggara Barat 70,25 ku per ha
• Lampung 65,18 ku per ha
• Bengkulu 63,64 ku per ha
• Jambi 63,62 ku per ha
• Sumatera Barat 62,97 ku per ha
• Sumatera Utara 62,51 ku per ha
• Sumatera Selatan 62,23 ku per ha
• Kalimantan Selatan 62,04 ku per ha