Daftar Teknologi yang Dibutuhkan Industri Fintech Indonesia

Financial technology (fintech) adalah usaha jasa keuangan yang memanfaatkan teknologi digital untuk menjadikan layanannya lebih efisien.

Saat ini, teknologi yang paling banyak dibutuhkan industri fintech Indonesia adalah e-know your customer (e-KYC), yakni alat untuk identifikasi dan verifikasi profil nasabah berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

(Baca: Ini Skill Karyawan yang Banyak Dicari Perusahaan Fintech)

Menurut survei Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), proporsi perusahaan fintech yang membutuhkan e-KYC mencapai 64,1%.

Ada cukup banyak juga yang butuh infrastruktur cloud, big data, payment gateway, tanda tangan digital, dan artificial intelligence (AI) seperti terlihat pada grafik.

Namun, perusahaan fintech Indonesia umumnya belum bisa memproduksi teknologi tersebut secara mandiri.

"Setiap teknologi baru memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, sehingga penggunaan pihak ketiga masih menjadi pilihan dalam mengakomodasi penggunaan teknologi ini," dikutip dari laporan AFTECH Annual Members Survey 2024.

Jenis teknologi yang paling banyak dibeli perusahaan fintech Indonesia dari pihak ketiga adalah infrastruktur cloud (93,7%), payment gateway (84,5%), tanda tangan digital (82,1%), internet of things (75%), dan e-KYC (75%).

Sementara yang paling banyak bisa diproduksi sendiri adalah online to offline (66,6%), blockchain (60%), dan kode QR (60%).

AFTECH melakukan survei ini pada April-Mei 2024, dengan melibatkan 131 responden perusahaan fintech yang sudah bergabung dengan asosiasi mereka.

Respondennya memiliki bidang usaha beragam yang mencakup seluruh model bisnis fintech, di antaranya penyediaan sistem pembayaran online, pengelolaan investasi, penghimpunan/penyaluran dana pinjaman online, dan berbagai jasa keuangan digital lain termasuk transaksi kripto.

(Baca: Ini Sektor Industri yang Banyak Gunakan AI untuk Pengembangan Produk)