KEK Gresik, Kawasan Ekonomi Khusus Paling Diminati Investor

Kawasan ekonomi khusus (KEK) adalah area yang dikembangkan pemerintah untuk kegiatan-kegiatan yang bernilai ekonomi tinggi dan berdaya saing internasional.

Area yang ditetapkan sebagai KEK memiliki berbagai fasilitas yang memudahkan investor dan pelaku usaha, baik berupa fasilitas fiskal seperti pembebasan pajak tertentu, maupun fasilitas non-fiskal seperti kemudahan perizinan usaha, imigrasi, dan sebagainya.

Menurut laporan Dewan Nasional KEK, pada 2023 Indonesia telah memiliki 20 KEK yang berhasil menarik investasi dengan nilai total Rp66 triliun.

Investasi terbesar pada 2023 masuk ke KEK Gresik, yakni Rp33,4 triliun atau 50,6% dari total realisasi.

Di urutan berikutnya ada KEK Kendal, KEK Sei Mangkei, KEK Lido, KEK Sanur, KEK Galang Batang, KEK Singhasari, KEK Palu, KEK Mandalika, dan KEK Kura Kura Bali dengan nilai investasi seperti terlihat pada grafik.

Berikut rincian industri yang dikembangkan di 10 KEK tersebut:

1. KEK Gresik (Jawa Timur): Industri metal, elektronik, kimia, energi
2. KEK Kendal (Jawa Tengah): Industri tekstil, fashion, furnitur, makanan, minuman, otomotif, elektronik
3. KEK Sei Mangkei (Sumatera Utara): Industri pengolahan kelapa sawit, karet, pariwisata, logistik
4. KEK Lido (Jawa Barat): Industri pariwisata, industri kreatif
5. KEK Sanur (Bali): Industri kesehatan, pariwisata
6. KEK Galang Batang (Kep. Riau): Industri pengolahan bauksit, logistik
7. KEK Singhasari (Jawa Timur): Industri pariwisata, teknologi
8. KEK Palu (Sulawesi Tengah): Industri logam dasar, logistik
9. KEK Mandalika (NTB): Industri pariwisata
10. KEK Kura Kura Bali (Bali): Industri pariwisata, industri kreatif

Adapun tahun ini pemerintah tengah menyiapkan pembentukan 4 KEK baru dengan total nilai investasi Rp161 triliun.

"[KEK baru] sudah disetujui, tapi untuk bisa ditetapkan menjadi KEK, kita perlu ada penetapan Peraturan Pemerintah yang akan ditandatangani oleh Presiden," kata Plt. Sekretaris Jendral Dewan Nasional KEK Rizal Edwin, disiarkan Antara, Senin (22/7/2024).

(Baca: Indonesia, Negara Tujuan Investasi Asing Nomor 2 di ASEAN)