Penulis: Agus Dwi Darmawan
5/7/2024, 18.56 WIB
Biaya pengeluaran jasa rawat inap di Kota Bogor pada Juni berada di angka 0,49%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat -0,01%. Di antara 10 kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok kesehatan menyumbang 0,49% inflasi daerah.
(Baca: Penduduk Kota Cimahi Menghabiskan Rp13,92 Ribu per Kapita per Minggu untuk Membeli Telur Dan Susu)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) kesehatan di Kota Bogor berada di level 100 pada Juni 2024, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 100.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi kesehatan telah mencapai 0% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, biaya pengeluaran di Kota Bogor telah mengalami pertumbuhan 0% (year to date/ytd).
Inflasi kesehatan ini merupakan yang tertinggi dibanding sub kelompok lainnya (data per Juni 2024).
(Baca: 3,4% Penduduk di Jambi Beragama Protestan)
Berikut ini inflasi subkelompok kesehatan yang di ukur BPS per Juni di Kota Bogor :
- Kelompok jasa rawat inap 0,49%
- Kelompok obat-obatan dan produk kesehatan 1,22%
Dibandingkan dengan 104 kabupaten/kota lain, inflasi kesehatan tertinggi terjadi di Kabupaten Sintang turun 0,98% dengan IHK sebesar 100 dan terendah terjadi di Kabupaten Lampung Timur sebesar 0,29% dengan IHK sebesar 101.18. Sementara untuk Kota Bogor ini menempati urutan sembilan.
Inflasi (umum) bulan Juni 2024 di tingkat nasional sebesar 0,12% turun dari bulan sebelumnya (month to month/m-to-m). Jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, inflasi umum nasional telah mencapai 1,04% (ytd) dan jika dibandingkan dengan posisi Juni 2019, telah terjadi inflasi turun 23,07% (yoy).