Serapan Anggaran Pendidikan Capai Rp133,7 Triliun per Maret 2024, Tumbuh 12,3%

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi anggaran pendidikan Indonesia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar Rp133,7 triliun hingga Maret 2024.

Angka itu memenuhi 20,1% dari pagu anggaran APBN 2024. Nilai itu juga tumbuh 12,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar Rp119,1 triliun pada Maret 2023.

"Ini jumlahnya sangat signifikan, karena kita semua tahu bahwa anggaran pendidikan itu 20% dari belanja [APBN] kita," kata Sri Mulyani, Menteri Keuangan dalam konferensi pers daring di kanal YouTube Kementerian Keuangan pada Jumat, (26/4/2024).

Dari jumlah pengaktualan 2024, terbanyak dialamatkan untuk transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp80,9 triliun.

Dalam pos tersebut, anggaran digunakan untuk dana alokasi umum (DAU) earmark pendidikan untuk peningkatan kualitas layanan dasar di daerah; bantuan operasional sekolah (BOS) untuk 43,7 juta siswa; dan BOS PAUD untuk 6,2 juta anak.

Selain itu, anggaran pendidikan juga diserap sebanyak Rp38,3 triliun untuk belanja kementerian/lembaga (K/L).

Rinciannya, untuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berupa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 7,9 juta siswa; Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk 605,3 ribu mahasiswa; tunjangan profesi guru (TPG) non-PNS untuk 6,9 ribu guru.

Selain itu ada dana yang dialirkan untuk Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp16 triliun. Pemanfaatannya untuk gaji pengajar; PIP untuk 1,5 juta siswa; KIP untuk 37,1 ribu mahasiswa; dan BOS bagi 4,2 juta siswa.

Namun, Sri Mulyani tidak menyebutkan realisasi atau angka pasti dari program-program yang dijalankan kedua lembaga tersebut, hanya target penerima.

Adapun kucuran anggaran pendidikan lainnya untuk Dana Abadi Pendidikan sebesar Rp15 triliun per Maret 2024.

(Baca juga: Naik 18%, Belanja Negara Capai Rp611,9 Triliun pada Maret 2024)