Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Indonesia mencapai 1.133 perusahaan pada 2022.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.084 perusahaan berstatus aktif, sementara 49 perusahaan lainnya tutup sementara.
Tiga provinsi teratas didominasi dari Jawa. Terbanyak adalah Jawa Tengah dengan 169 perusahaan. Rinciannya, 168 perusahaan BUMD aktif dan 1 tutup sementara.
Kedua terbanyak, yakni Jawa Timur dengan jumlah 119 perusahaan. Rinciannya, 115 perusahaan BUMD aktif dan 4 perusahaan tutup sementara.
Ketiga, yakni Jawa Barat, dengan jumlah 95 perusahaan. Detilnya, 93 perusahaan aktif dan 2 perusahaan tutup sementara.
Adapun provinsi dengan jumlah BUMD tersedikit di Indonesia yakni Gorontalo, sebanyak 7 perusahaan yang seluruhnya aktfif. Ada juga Sulawesi Barat dengan total 7 perusahaan, yakni 6 perusahaan aktif dan 1 lainnya tutup sementara.
Papua Barat juga tergolong provinsi dengan BUMD tersedikit, yakni 9 perusahaan. Terdiri atas 7 perusahaan aktif dan 2 lainnya tutup sementara.
BPS menyebut, keberadaan BUMD menjadi harapan pemerintah daerah (pemda) dalam menunjang perekonomian daerah. Di samping itu, bagian laba BUMD dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD) sesuai kepemilikan saham masing-masing di BUMD tersebut.
Berikut rincian jumlah BUMD di Indonesia berdasarkan provinsi dan status keaktifannya pada 2022:
Nanggroe Aceh Darussalam Aktif: 36 perusahaan Tutup sementara: 5 perusahaan Total: 41 perusahaan
Sumatera Utara Aktif: 43 perusahaan Tutup sementara: 0 perusahaan Total: 43 perusahaan
Sumatera Barat Aktif: 28 perusahaan Tutup sementara: 1 perusahaan Total: 29 perusahaan
Riau Aktif: 34 perusahaan Tutup sementara: 1 perusahaan Total: 35 perusahaan
Jambi Aktif: 17 perusahaan Tutup sementara: 2 perusahaan Total: 19 perusahaan
Sumatera Selatan Aktif: 40 perusahaan Tutup sementara: 2 perusahaan Total: 42 perusahaan
Bengkulu Aktif: 14 perusahaan Tutup sementara: 2 perusahaan Total: 16 perusahaan
Lampung Aktif: 25 perusahaan Tutup sementara: 3 perusahaan Total: 28 perusahaan
Bangka Belitung Aktif: 12 perusahaan Tutup sementara: 1 perusahaan Total: 13 perusahaan
Kepulauan Riau Aktif: 14 perusahaan Tutup sementara: 1 perusahaan Total: 15 perusahaan
DKI Jakarta Aktif: 13 perusahaan Tutup sementara: 0 perusahaan Total: 13 perusahaan
Jawa Barat Aktif: 93 perusahaan Tutup sementara: 2 perusahaan Total: 95 perusahaan
Jawa Tengah Aktif: 168 perusahaan Tutup sementara: 1 perusahaan Total: 169 perusahaan
DI Yogyakarta Aktif: 18 perusahaan Tutup sementara: 0 perusahaan Total: 18 perusahaan
Jawa Timur Aktif: 115 perusahaan Tutup sementara: 4 perusahaan Total: 119 perusahaan
Banten Aktif: 26 perusahaan Tutup sementara: 1 perusahaan Total: 27 perusahaan
Bali Aktif: 24 perusahaan Tutup sementara: 0 perusahaan Total: 24 perusahaan
Nusa Tenggara Barat Aktif: 20 perusahaan Tutup sementara: 4 perusahaan Total: 24 perusahaan
Nusa Tenggara Timur Aktif: 30 perusahaan Tutup sementara: 4 perusahaan Total: 34 perusahaan
Kalimantan Barat Aktif: 24 perusahaan Tutup sementara: 0 perusahaan Total: 24 perusahaan
Kalimantan Tengah Aktif: 26 perusahaan Tutup sementara: 3 perusahaan Total: 29 perusahaan
Kalimantan Selatan Aktif: 36 perusahaan Tutup sementara: 2 perusahaan Total: 38 perusahaan
Kalimantan Timur Aktif: 30 perusahaan Tutup sementara: 2 perusahaan Total: 32 perusahaan
Kalimantan Utara Aktif: 14 perusahaan Tutup sementara: 0 perusahaan Total: 14 perusahaan
Sulawesi Utara Aktif: 21 perusahaan Tutup sementara: 1 perusahaan Total: 22 perusahaan
Sulawesi Tengah Aktif: 23 perusahaan Tutup sementara: 2 perusahaan Total: 25 perusahaan
Sulawesi Selatan Aktif: 46 perusahaan Tutup sementara: 2 perusahaan Total: 48 perusahaan
Sulawesi Tenggara Aktif: 23 perusahaan Tutup sementara: 0 perusahaan Total: 23 perusahaan
Gorontalo Aktif: 7 perusahaan Tutup sementara: 0 perusahaan Total: 7 perusahaan
Sulawesi Barat Aktif: 6 perusahaan Tutup sementara: 1 perusahaan Total: 7 perusahaan
Maluku Aktif: 20 perusahaan Tutup sementara: 0 perusahaan Total: 20 perusahaan
Maluku Utara Aktif: 16 perusahaan Tutup sementara: 0 perusahaan Total: 16 perusahaan
Papua Barat Aktif: 7 perusahaan Tutup sementara: 2 perusahaan Total: 9 perusahaan
Papua Aktif: 15 perusahaan Tutup sementara: 0 perusahaan Total: 15 perusahaan