Bukan Baliho, Kampanye Pelatihan Wirausaha Lebih Menarik buat Anak Muda

Hasil jajak pendapat Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, kampanye politik melalui pelatihan kewirausahaan lebih menarik buat anak muda seperti milenial dan gen Z. Proporsi jenis kampanye ini dipilih 52,5% responden.

Kampanye menarik kedua yakni mengadakan bakti sosial yang dipilih oleh 43,6% responden. Seminar dan diskusi publik menyusul di urutan ketiga dengan proporsi 37,7%.

Selanjutnya, sebanyak 31,3% responden menilai kampanye berdialog dengan petani, nelayan, dan buruh juga menarik perhatiannya.

Lalu mengadakan pasar murah dan acara olahraga masing-masing dipilih oleh 29,5% dan 24% responden.

Tak ketinggalan kampanye ranah digital. Sebanyak 20,2% milenial dan gen z menganggap kampanye menjadi pembicara melalui podcast influencer pun menarik. Disusul konten kolaborasi dengan influencer yang dipilih 14,2% responden.

Dari daftar ini, jenis kampanye yang paling sedikit dipilih justru memasang spanduk, baliho, poster dengan proporsi 6,1%. Sementara ada 1% responden memilih jenis kampanye lainnya.

Survei program kampanye paling menarik perhatian anak muda ini menggunakan pilihan multiple answer (MA) atau boleh memilih lebih dari satu jawaban. Hasil survei dihimpun dalam laporan Politik di Mata Anak Muda: Persepsi dan Kecenderungan Gen Z & Milenial terhadap Capres, Parpol, dan Kampanye Pemilu 2024.

Survei ini melibatkan 1.005 responden yang tersebar secara proporsional di Indonesia. Mayoritas responden berada di Pulau Jawa (54,4%), Sumatra (22,5%), dan Sulawesi (7,8%). Sementara, responden yang berasal dari Kalimantan, Bali-Nusa, dan Maluku Papua sekitar 3,6-6,4%.

Responden terdiri dari kelompok gen Z atau usia 17-26 tahun (50,4%), serta milenial atau usia 27-42 tahun (49,6%). Berdasarkan jenis kelaminnya terdiri atas 60,6% responden laki-laki dan 39,4% responden perempuan.

Pengambilan data dilakukan pada 11-17 Oktober 2023 secara online melalui data collection tSurvey dengan metode pengambilan sampel non-probability sampling. Survei ini memiliki tingkat kesalahan (margin of error) sekira 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.

(Baca juga: Kinerja dan Visi Jadi Faktor Utama Anak Muda Pilih Presiden-Wapres)