10 Tokoh yang Dianggap Mampu Kelola Industri Digital, Erick Thohir Teratas

Berdasarkan survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merupakan tokoh yang paling banyak dianggap mampu menjaga pertumbuhan ekosistem industri digital.

Sebanyak 31,7% responden menilai Erick mampu menjaga pertumbuhan industri digital lebih baik ketimbang tokoh lainnya.

Dalam isu sama, mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dipilih oleh 30,4% responden, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dipilih 29,4% responden.

Selanjutnya, proporsi responden yang memilih Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam isu digital ini sebesar 25%, diikuti mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 24%, dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 23%.

Adapun responden yang memilih Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar proporsinya lebih rendah seperti terlihat pada grafik.

Sebagai menteri BUMN, Erick memang kerap menggaungkan isu terkait industri digital.

Teranyar, Erick berambisi menjadikan Indonesia sebagai industri data center terbesar di Asia Tenggara. Hal itu diwujudkan dengan mendorong perusahaan pelat merah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk menjalin kemitraan di ASEAN.

Menurut Erick, target tersebut dapat dipercepat dengan memanfaatkan 166 proyek kerja sama yang ada di Asia Tenggara. Secara rinci, sebanyak 73 proyek masih berupa potensi dengan nilai mencapai US$17,8 miliar.

"Kalau infrastruktur data center tidak disiapkan, itu akan jadi masalah pada masa depan. Salah satunya kami siasati dengan kemitraan Telkom dan Telkomsel di Asia Tenggara," kata Erick dilansir dari Katadata.co.id, Selasa (5/9/2023).

Survei Kurious-KIC ini dilakukan terhadap 933 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi 51,2% responden perempuan dan 48,8% responden laki-laki.

Mayoritas responden berasal dari Pulau Jawa selain Jakarta, yakni 62,1%, diikuti responden dari DKI Jakarta (15%) dan Pulau Sumatra (13,3%). Sementara, proporsi responden yang berasal dari Sulawesi, Kalimantan, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua berada di rentang 0,2-3,5%.

Sebagian besar responden berasal dari kelompok usia antara 25-34 tahun (36,3%), disusul kelompok 35-44 tahun (28,9%) dan kelompok 45-54 tahun (16,9%).

Pengumpulan data dilakukan pada 22-29 Agustus 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,2% dan tingkat kepercayaan 95%.

(Baca: Ekonomi Digital ASEAN Bisa Capai US$330 Miliar, Ini Sektor Penyumbang Terbesar)