Mayoritas Warga RI Menilai Pembangunan dan Perbaikan Jalan di Indonesia Belum Baik

Mayoritas masyarakat Indonesia menilai pembangunan dan perbaikan jalan di Indonesia belum baik.

Hal ini terekam dalam hasil survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), yang menunjukan sebanyak 59,9% responden menyatakan bahwa pembangunan dan perbaikan jalan di Indonesia masih belum baik.

Ini lantaran pemerintah dinilai baru berfokus pada akses jalan yang viral atau yang sedang ramai diberitakan saja.

Adapun 35,6% responden menyatakan pembangunan dan perbaikan jalan di Indonesia sudah baik karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sementara 4,5% lainnya menjawab tidak tahu.

Melansir dari Katadata, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk segera mencairkan anggaran perbaikan jalan di beberapa daerah.

Dia berharap agar anggaran tersebut dalam segera cair, termasuk anggaran untuk perbaikan jalan di Lampung yang belakangan sempat disoroti masyarakat di jagat media sosial.

Survei Kurious-KIC ini melibatkan 622 responden dari berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden perempuan sebanyak 54,7% dan responden laki-laki sebanyak 45,3%.

Sebagian besar responden berasal dari Pulau Jawa yaitu sebanyak 63,7%. Sementara jika dilihat dari kelompok usianya, responden berusia 35-44 tahun mendominasi sebanyak 33,6%, diikuti oleh kelompok 25-34 tahun (27,3%) dan kelompok 45-54 tahun (23,2%). 

Sebagian besar responden berasal kelompok usia 35-44 tahun (33,6%), dan daerah asal reponden paling banyak berasal dari Pulau Jawa (63,7%).

Koleksi data dilakukan pada 12-22 Juni 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,92% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

(Baca juga: Berapa Biaya yang Dikucurkan Negara untuk Pembangunan Jalan di Lampung?)