IHSG Ditutup Menguat Seiring Turunnya Inflasi dalam Negeri (Senin, 5 Juni 2023)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,17 poin atau 0,00% ke level 6.633,437 pada akhir perdagangan Senin (5/6/2023).

Penguatan indeks saham hari ini seiring dengan menurunnya inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dalam negeri periode Mei 2023.

"Terkait sentimen hari ini, dari domestik yang positif yakni terkait rilis inflasi tahunan yang sudah mencapai rentang batas atas Bank Indonesia (BI) di level 4%, mengindikasikan BI semakin punya banyak ruang untuk tetap mempertahankan stance kebijakan dovish, atau bahkan mungkin bisa terjadi penurunan suku bunga acuan pada kuartal IV-2023 nanti," ujar Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro, dikutip dari Antara, Senin (5/6/2023).

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan periode Mei 2023 menurun menjadi 4% year-on-year (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,84.

Inflasi tahunan konsisten menurun selama tiga bulan terakhir, yaitu 4,97% pada Maret, 4,33% pada April, dan 4% pada Mei 2023.

Di sisi lain, Nicodimus mengatakan, tertahannya penguatan pasar disebabkan oleh sentimen dari indeks manufaktur PMI domestik yang di luar dugaan menurun ke level 50,3 atau bisa dikatakan batas bawah level ekspansi, dikarenakan apabila di bawah 50 menjadi level kontraksi.

Berdasarkan data RTI Business, IHSG hari ini bergerak dalam rentang 6.609,914 hingga 6.663,715.

Frekuensi perdagangan saham di dalam negeri hari ini mencapai 1,33 juta kali transaksi. Total saham yang berpindah tangan mencapai 23,86 miliar lembar, dengan total nilai transaksi mencapai Rp15,05 triliun.

Emiten berkode AMAN menjadi top gainer setelah menguat 16,67%. Diikuti NZIA dan WIRG yang menguat masing-masing 15,58% dan 15,05%.

Di sisi lain, emiten top loser hari ini adalah GOTO yang terkontraksi 14,97%, diikuti SAGE dan ELIT yang melemah masing-masing 14,88% dan 14,86%.

Mayoritas saham hari ini pun ditutup menguat. Rinciannya 305 saham menguat, 237 saham melemah, dan 209 saham stagnan.

(Baca: Inflasi Indonesia Kian Melandai, Capai 4% pada Mei 2023)