Penulis: Viva Budy Kusnandar
Editor: Annissa Mutia
8/12/2022, 19.10 WIB
Laporan Global Terorism Index (GTI) 2022 menunjukkan kematian yang diakibatkan oleh serangan teroris sebanyak 7.142 jiwa sepanjang 2021. Angka tersebut turun 1,1% dari tahun sebelumnya.
Namun, serangan teroris meningkat 17% menjadi 5.226 pada 2021 dibanding tahun sebelumnya. Sebagian besar aksi terorisme tersebut terjadi di kawasan Sahel (Afrika) dan Afghanistan.
Sebagai contoh, aksi bunuh diri dengan meledakkan bahan peledak di Bandara Internasional Kabul, Afghanistan pada 26 Agustus 2021 menjadi aksi terorisme paling mematikan di dunia pada tahun lalu. Dalam serangan tersebut sebanyak 170 jiwa meninggal dunia dan 200 orang lainnya mengalami luka-luka. Negara Islam, Provinsi Khorasan, Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.
Kemudian, serangan teroris paling mematikan berikutnya terjadi di Provinsi Yagha, Burnika Faso pada 5/6/2021. Orang-orang bersenjata menewaskan sedikitnya 160 orang dan 40 orang lainnya di desa Solhen wilayah Sahel, Afrika.
Ketiga, serangan teroris mematikan berikutnya terjadi di Tahoua, Negeria pada 21 Maret 2021. Gerombolan bersenjata telah membunuh sekurangnya 137 penduduk sipil di 3 wilayah. Islamic State in Africa (ISWA) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Berikutnya keempat, sekumpulan orang bersenjata membunuh sedikitnya 100 penduduk sipil di Kandahar, Afghanistan pada 22 Juli 2021. Kelompok Taliban mengaku bertanggung jawab atas kekerasan yang terjadi.
Kelima, serangkaian serangan tiga bom di Kabul, Afghanistan pada 8/5/2021, menewaskan sedikitnya 86 warga sipil dan kebanyakan adalah pelajar. Sebanyak 150 orang lainnya mengalami luka-luka di salah satu sekolah menengah di Provinsi Kabul. Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut.
Keenam, aksi serangan orang bersenjata di Sahel, Burkina Faso pada 18/8/2021 telah membunuh 80 orang. Sebanyak 59 warga sipil, 15 pasukan keamanan, serta 6 orang milisi pro pemerintah. Sebanyak 19 orang lainnya mengalami luka-luka.
Selanjutnya, serangan bersenjata menggunakan sepeda motor di Tillaberi, Nigeria pada 2 Januari 2021 mengakibatkan sekitar 70 warga sipil meninggal dunia. Menurut berita media lokal, Jamaat Nustrat Al-Islam Wal Muslimeen (JNIM) adalah yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Kedelapan, orang-orang bersenjata membunuh sedikitnya 49 petugas polisi dan 4 warga sipil di sebuah pos Polisi di wilayah Sahel, Burkina Faso pada November 2021. JNIM mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kesembilan, serangan bom bunuh diri saat Sholat Jumat di sebuah masjid Syiah di Provinsi Kunduz Afghanistan pada 2021, telah membunuh sedikitnya 50 warga sipil dan 140 orang lainnya menderita luka-luka. Negara Islam di Provinsi Khorasan mengaku bertanggung jawab.
Terakhir, sebanyak 4 pelaku bom bunuh diri di masjid Syiah di Kandahar, Afghanistan pada 15 Oktober 2021. Serangan tersebut mengakibatkan 47 orang meninggal dunia dan setidaknya melukai 80 orang lainnya. Negara Islam di Provinsi Khorasan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
(Baca: RI Jadi Negara dengan Kasus Terorisme Terburuk ke-3 di Asia Pasifik)