Tingkat kesejahteraan petani secara umum meningkat di akhir tahun ini. Ini tercermin dari nilai tukar petani (NTP) gabungan yang naik 1,08% ke level 108,34 pada Desember 2021 dari bulan sebelumnya di 107,18.
Kenaikan NTP gabungan tersebut dipicu oleh naiknya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,72% ke posisi 118,23 pada Desember 2021 dibanding November 2021. Sementara indeks yang harus dibayar petani hanya naik 0,63% ke posisi 109,12 pada Desember 2021 dari bulan sebelumnya.
Subsektor Hortikultura (NTPH) mencatat kenaikan tertinggi, yakni sebesar 6,38% ke posisi 102,7 pada Desember 2021 dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan, subsektor peternakan (NTPT) mengalami kenaikan terendah, yakni hanya 0,2% ke level 99,7% pada Desember tahun lalu dibanding tahun sebelumnya.
Tingkat kesejahteraan petani Kalimantan Timur mengalami peningkatan terbesar, yakni naik 2,59% pada Desember 2021 dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan NTP gabungan di provinsi tersebut naik ditopang oleh subsektor tanaman perkebunan, khususnya komoditas kelapa sawit.
Sementara kesejahteraan petani di DKI Jakarta mengalami penurunan paling dalam, yakni sebesar 0,71% ke posisi 101,89 pada Desember 2021 dibanding bulan sebelumnya. Penurunan tersebut dipicu oleh relatif stabilnya indeks komodits perikanan, sementara indeks yang harus dibayar mengalami kenaikan.