Penulis: Vika Azkiya Dihni
Editor: Annissa Mutia
27/12/2021, 16.21 WIB
Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada November 2021 kembali mengalami pertumbuhan. Pada November 2021, uang beredar mencapai Rp 7.572,2 triliun, tumbuh 11% dibandingkan pada November 2020 (year on year/yoy).
Pertumbuhan uang beredar M2 pada November 2021 (yoy) lebih tinggi dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Pada Oktober 2021, uang beredar M2 tumbuh 10,5% (yoy).
Peningkatan pertumbuhan tersebut selaras dengan pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi. Uang beredar M1 sebesar Rp 4.146,3 triliun, tumbuh 14,7% (yoy), naik tipis dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 14,6% (yoy).
Sementara itu, uang kuasi pada November 2021 tercatat sebesar Rp 3.405,8 triliun, tumbuh 7,0% (yoy). Pertumbuhan itu lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tumbuh 6% (yoy).
Di sisi lain, surat berharga selain saham tercatat tumbuh negatif 16,3% (yoy). Kontraksi ini lebih dalam dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar minus 10,6% (yoy).
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, pertumbuhan M2 pada November 2021 dipengaruhi oleh penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Penyaluran kredit pada November 2021 tumbuh 4,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3% (yoy) .
Sementara itu, aktiva luar negeri bersih pada November 2021 tercatat tumbuh 10,6% (yoy), meningkat dibandingkan Oktober 2021 yang sebesar 5,7%. Adapun, aktiva dalam negeri bersih tumbuh 11,1% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya 10,5%.
(Baca: Capai Rp 759,9 Triliun, Uang yang Beredar di Masyarakat pada Oktober 2021)