Penulis: Vika Azkiya Dihni
Editor: Dimas Jarot Bayu
8/10/2021, 14.00 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produktivitas jagung di Indonesia sebesar 54,74 kuintal per hektare (ku/ha) pada 2020. Jawa Barat menjadi provinsi dengan produktivitas jagung tertinggi secara nasional, yakni 69,97 ku/ha.
Posisi kedua ditempati Banten dengan produktivitas jagung sebesar 68,06 ku/ha. Setelahnya ada Sumatera Selatan dengan produktivitas jagung sebesar 67.72 ku/ha.
Produktivitas jagung di Jambi tercatat mencapai 65,99 ku/ha. Di Sumatera Barat dan Lampung, produktivitas jagung masing-masing sebesar 63,88 ku/ha dan 61,17 ku/ha.
Jawa Tengah memiliki produktivitas jagung sebesar 60,81 ku/ha. Produktivitas jagung di Bengkulu sebesar 59,71 ku/ha.
Produktivitas jagung di Nusa Tenggara Barat mencapai 58,99 ku/ha. Sementara, Sumatera Utara dan Aceh punya produktivitas jagung masing-masing sebesar 58,19 ku/ha dan 58,06 ku/ha.
Menurut cara penanamannya, budidaya jagung secara monokultur memiliki produktivitas yang lebih tinggi, yakni 58,65 ku/ha. Sementara, produktivitas jagung secara campuran atau tumpang sari sebesar 47,10 ku/ha.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meningkatkan produktivitas jagung nasional. Selain itu, Jokowi meminta Syahrul menyiapkan pengelolaan, mulai dari pemetikan hingga pengolahan pascapanen.
(Baca: Jawa Timur Produsen Jagung Terbesar di Indonesia pada 2020)
