Kinerja keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ikut terdampak oleh pandemi virus corona Covid-19. Karenanya, setoran laba dari sejumlah perusahaan pelat merah ke kas negara pun diperkirakan menyusut pada 2021.
Penyusutan terbesar terjadi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang mencapai 78,28% menjadi Rp 500 miliar. Setoran dividen dari dua bank BUMN lainnya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga diperkirakan menyusut pada tahun ini.
Dividen yang berasal dari BRI kepada pemerintah diproyeksikan turun 41,53% menjadi Rp 6,9 triliun. Sementara, penerimaan pemerintah dari laba Bank Mandiri diperkirakan turun 37,37% menjadi Rp 6,2 triliun.
Penerimaan pemerintah dari laba PT Pertamina (Persero) juga diperkirakan turun 52,94% menjadi Rp 4 triliun. Dividen dari PT Pupuk Indonesia (Persero) diproyeksikan turun 40,37% menjadi Rp 600 miliar. Kemudian, dividen dari BUMN lainnya menyusut 3,7% menjadi Rp 2,6 triliun.
Sementara, penerimaan pemerintah dari laba PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk diperkirakan meningkat 8,75% menjadi Rp 8,7 triliun pada 2021. Dividen dari PT Sarana Multi Infrastruktur pun diproyeksikan naik 20% menjadi Rp 600 miliar.
Adapun, penerimaan pemerintah atas laba BUMN secara total diperkirakan sebesar Rp 30 triliun pada tahun ini. Nilai tersebut menyusut 32,73% dari tahun sebelumnya dan akan menjadi yang terendah dalam satu dekade terakhir.
Pemerintah menargetkan penerimaan atas laba BUMN meningkat 18,6% menjadi Rp 35,6 triliun pada tahun depan. Rinciannya, sebanyak Rp 19,64 triliun didapatkan dari BUMN perbankan dan Rp 15,97 triliun dari BUMN nonperbankan.