Penulis: Viva Budy Kusnandar
Editor: Annissa Mutia
30/8/2021, 11.10 WIB
Rencana Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan melanjutkan burden sharing pembiayaan utang negara di tahun depan guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 direspon positif oleh para pelaku pasar obligasi. Alhasil, Indeks Obligasi Komposit Indonesia (Indonesia Composite Bond Index/ICBI) Penilai Harga Efek Indonesia naik 2,4102 poin (0,74) ke level 326,7121 pada perdagangan, Jumat, 27 Agustus 2021 dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan penutupan akhir 2020, ICBI mencatatkan kenaikan 12,4055 poin atau 3,95% (year to date/ytd) dan membukukan kenaikan sebesar 30,5043 poin atau sebesar 10,3% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Adapun, Indeks Komposit Obligasi Pemerintah Total Keuntungan (INDOBeX Government Total Return) membukukan kenaikan 0,7793 poin (0,77%) ke level 316,5103 dalam sepekan lalu. Demikian pula Indeks Obligasi Korporasi Total Keuntungan (INDOBeX Corporate Total Return) naik 1,5996 poin (0,45%) ke posisi 356,7639 pada pekan lalu.
(Baca: Indeks Obligasi Komposit Masih Merangkak Naik 4 Hari Beruntun ke Level 326,97 (Kamis, 26/8))
Dari bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia dalam sepekan lalu hanya menguat tipis 10,6 poin (0,18%) ke level 6.041,37.
Pekan ini, para pelaku pasar finansial akan tertuju pada data inflasi domestik yang biasa dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal bulan. Sementara dari faktor global, data-data seperti Indeks Manufaktur PMI Tiongkok, data penjualan rumah serta ketenaga kerjaan Amerika Serikat (AS) dapat mempengaruhi pergerakan pasar finansial global, termasuk Indonesia.