Penulis: Viva Budy Kusnandar
Editor: Dimas Jarot Bayu
10/7/2021, 14.00 WIB
Satelit merupakan alat yang dibuat oleh manusia untuk membantu meneruskan sinyal-sinyal komunikasi, baik telepon, data, maupun siaran televisi. Letak geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan dari Sabang sampai Merauke sangat membutuhkan keberadaan satelit untuk menghubungkan sinyal komunikasi.
Menurut data Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo, Indonesia memiliki sembilan satelit pada 2019. Sebanyak enam merupakan satelit Geostationary Orbit (GSO) dan tiga satelit non GSO.
Keenam satelit GSO tersebut adalah Satelit Merah Putih di slot orbit 180 derajat Bujur Timur (BT), Satelit Indostar-2 di orbit 108,2 derajat BT, Satelit Palapa-D di orbit 113 derajat BT. Kemudian, Satelit Telkom-3S di orbit 118 derajat BT, Satelit Nusantara Satu di orbit 146 derajat BT, dan Satelit BRISAT di orbit 150,5 derajat BT.
Sedangkan ketiga satelit non- GSO adalah yang dioperasikan oleh Lembaga Peberbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Ketiganya adalah Satelit LAPAN-TUBSAT, Satelit LAPANSAT, dan Satelit LAPAN-A3.
Satelit GSO pada umumnya untuk keperluan komersial dan mengitari bumi satu kali dalam 24 jam dengan ketinggian sekitar 36 ribu km. Sedangkan, satelit non-GSO biasanya digunakan untuk penginderaan jarak jauh seperti untuk penelitian atau mata-mata.
(Baca: Siapa Pengguna Satelit Asing Terbanyak di Indonesia?)