Penulis: Monavia Ayu Rizaty
Editor: Dimas Jarot Bayu
24/4/2021, 09.30 WIB
Kementerian Lingkungan Hidup dan Lingkungan (KLHK) mencatat, Pulau Kalimantan mengalami penurunan persentase luas tutupan hutan sepanjang 2015-2018. Kalimantan Tengah menjadi provinsi yang paling banyak mengalami penurunan tutupan hutan dalam tiga tahun tersebut, yakni sebesar 2,3%.
Posisinya disusul oleh Kalimantan Selatan yang tutupan hutannya berkurang 1,6%. Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara juga mengalami pengurangan tutupan hutan sebesar 1,3%. Sementara, tutupan hutan di Kalimantan Barat berkurang 1,1%.
Selain berkurangnya tutupan hutan, Kementerian KLHK mencatat angka deforestasi netto di Kalimantan mencapai 744.367 hektare sepanjang 2015-2018. Konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan industri kayu menjadi salah satu penyebab masifnya deforestasi di Borneo.
(Baca: Tutupan Hutan yang Hilang di Wilayah Perkebunan Sawit)
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kementerian KLHK membuat program bernama Perhutanan Sosial. Program tersebut bertujuan mengelola hutan lebih lestari demi kesejahteraan masyarakat, keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya.
Berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC) tahun 2020, sebanyak 86,2% responden menyebut program tersebut berhasil membuat hutan yang hampir gundul menghijau kembali. Hutan lebat merupakan jenis yang mengalami peningkatan paling tinggi.
Silakan klik tautan ini dalam kategori: umum >> lingkungan hidup >> luas hutan dan non hutan untuk mendapatkan data selengkapnya.