Penulis: Arie Mega Prastiwi
10/4/2019, 22.36 WIB
Secara global, industri financial technology (fintech) melesat sejak 2015. Dalam rentang waktu tujuh tahun, investasi global di bidang tersebut meningkat lebih dari 2.200%, dari US$ 930 juta menjadi US$ 22 miliar pada 2015. Geliat industri tersebut khususnya terjadi di negara-negara Amerika Utara dan Eropa.
Laporan Innotribe, yang dipublikasikan pada Juni 2015, mengungkap beberapa temuan menarik terkait partisipasi perempuan di industri fintech. Secara khusus, Innotribe mengumpulkan data beberapa posisi penting di dalam industri tersebut yang diisi oleh perempuan. Posisi tersebut meliputi; direktur, kepala divisi, vice president, hingga founder.
Data Innotribe mengungkapkan, Amerika Utara memimpin urutan kawasan dengan perempuan berpengaruh di industri fintech dengan jumlah 198. Urutan kedua ditempati oleh Eropa dengan jumlah 153, dan ketiga adalah kawasan Asia Pasifik dengan total 53. Indonesia sendiri termasuk dalam kawasan Asia Pasifik. Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia menyumbangkan dua nama yang termasuk dalam kategori perempuan berpengaruh dalam industri fintech, yakni Sri Mulyani sebagai World Bank, Indonesia Managing Director & COO dan Adrianna Tan, CEO sekaligus Founder WoBe Indonesia.
This article was produced in partnership with Investing in Women an initiative of the Australian Government that promotes women’s economic empowerment in South East Asia.