9/1/2017, 09.19 WIB
Dua provinsi di Tanah Papua mencatat penduduk miskin tertinggi di Indonesia pada September 2016. Jumlah penduduk miskin di Papua mencapai 28,4 persen ( 914,9 ribu jiwa). Angka ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan 33 provinsi lainnya. Jika dibandingkan dengan posisi Maret 2016, angka kemiskinan di Papua mengalami penurunan, namun jika dibandingkan dengan September 2015 belum menunjukkan perbaikan. Sementara penduduk miskin di Papua Barat mencapai 24,88 persen (223,6 ribu jiwa), tertinggi kedua dan Nusa Tenggara Timur sebesar 22 persen (1,15 juta jiwa) di urutan ketiga.
Biaya hidup yang tinggi dan terbatasnya pendapatan penduduk membuat angka kemiskinan di provinsi paling timur Indonesia ini cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Hasil pembangunan yang belum merata dan masih banyaknya daerah tertinggal di Tanah Papua membuat penduduk miskin masih tinggi. Garis kemiskinan di Papua mencapai Rp 440.021 per kapita per bulan sedangkan di Papua Barat sebesar Rp 492.969 per kapita per bulan, di atas rata-rata garis kemiskinan nasional Rp 361.990 per kapita per bulan.
Per 31 September 2016, penduduk miskin di perdesaan Papua mencapai 37,07 persen lebih rendah dibandingkan dengan posisi Maret 2016, yakni 37,14 persen. Demikian pula untuk penduduk miskin di perkotaan pada September 2016 juga turun menjadi 4,21 persen dari posisi Maret 2016, yakni 4,42 persen.